Keyword Stuffing dalam SEO

Keyword stuffing dalam SEO adalah teknik lama yang mulai ditinggalkan oleh penyedia jasa SEO, praktisi SEO atau SEO Specialist. Namun masih saja banyak digunakan oleh orang – orang yang mungkin tidak tahu mengenai keyword stuffing. Nah pada penjelasan kali ini, mari kita bahas mengenai semua serba serbi keyword stuffing.

Keyword stuffing kini termasuk ke dalam black hat SEO dimana ini merupakan sesuatu yang sangat tidak disukai oleh Google. Baik disengaja atau tidak, nyatanya masih banyak digital marketer yang melakukan demikian. Padahal, ini bukanlah ide yang baik. Jika dilakukan secara terus menerus bisa membuat ranking situs menurun bahkan susah untuk meraih tujuan menggunakan SEO yakni agar situs bisa berada di halaman satu Google.

Apa itu Keyword Stuffing?

Keyword stuffing adalah sebuah “praktik” di mana baik dengan sengaja atau tidak kita memberikan keyword sebanyak – banyaknya dengan harapan bisa meningkatkan posisi di mesin pencari seperti Google, Yahoo atau search engine yang lainnya. Keyword ini bisa saja muncul di beberapa area namun yang paling biasa terjadi adalah di dalam konten.

Contoh Keyword Stuffing

Keyword Stuffing

Di bawah ini Anda dapat melihat contoh keyword stuffing. Kami mengambil contoh dengan menggunakan kata kunci “mobil mewah” :

Dini ini, mobil mewah kerap menjadi hobi baru para artis. Kendati demikian, seperti namanya yakni mobil mewah, harga mobil mewah harganya tentu saja mahal. Namun, itu tidak menyurutkan beberapa kalangan artis untuk membeli mobil mewah. Tak hanya membeli mobil mewah saja sebagai trend, bergabung ke komunitas mobil mewah juga menjadi salah satu kegiatan artis yang banyak media sorot.

Mari kita telaah mengenai kalimat tersebut. 

  • Keyword density : Keyword “mobil mewah” dalam paragraf tersebut jumlahnya sangatlah tidak wajar. Ini tergolong terlalu banyak untuk kalimat sependek itu. Jelas saja ini beresiko untuk dikenai penalti oleh Google. Keyword stuffing dalam SEO sebaiknya untuk dihindari
  • Audience Targeting : Meskipun seorang pengunjung Google masih saja dimengerti oleh manusia, namun tidak human friendly. Pengunjung lebih memungkinkan untuk menutup kembali situs Anda tanpa membacanya. Ini tentu bisa meningkatkan bounce rate situs Anda
  • Content Purpose: Paragraf tersebut meskipun memiliki sedikit informasi namun tujuannya kurang jelas dan kurang memiliki korelasi. Ini hanya dijadikan sebagai tempat untuk menaruh keyword sebanyak – banyaknya. 

Ada beberapa tipe keyword stuffing dalam search engine optimization. Beberapa tipe tersebut contohnya adalah :

  1. Memasukan kata yang sama sekali tidak relevan dengan situs Anda
  2. Mengulang kata – kata yang sama secara tidak natural
  3. Menggunakan blok kata kunci
  4. Membuat kata kunci yang tidak bisa terlihat sehingga mampu mengelabui baik Google atau pembaca
  5. Menyertakan kata kunci pada kode halaman
Keyword Stuffing

Mengapa Menggunakan Kata Kunci Penting?

Untuk lebih mengerti keyword stuffing dalam SEO, Anda harus mengetahui terlebih dahulu mengapa menggunakan kata kunci atau keyword itu penting. Keyword secara sederhana bertujuan untuk membantu pengunjung untuk menemukan situs Anda.

Misalkan saja Anda berjualan mobil mewah, Anda tidak ingin bukan halaman Anda ditemukan pengunjung yang sedang mencari mobil bekas? Secara logika, itu bukan target pasarnya. Meskipun kemungkinan untuk membeli tetap ada tapi berapa persen kemungkinannya? Sangat kecil. 

Oleh karena hal itu, ketika Anda ingin situs Anda muncul di kata kunci mobil mewah maka Anda harus menuliskan sesuatu yang relevan dengan mobil mewah. Hal ini juga berlaku jika Anda menjalankan kampanye iklan di internet (yang paling banyak orang gunakan adalah Google Ads).

Ada beberapa cara yang bisa Anda gunakan untuk menemukan kata kunci yang tepat, mulai dari menggunakan tools riset kata kunci, dan yang lainnya. Anda bahkan bisa menggunakan data – data dari pesaing untuk menjadikan hal tersebut referensi untuk situs Anda. (Note : hanya jadikan referensi, tidak untuk dijiplak secara keseluruhan).

Alasan Keyword Stuffing Dianggap Buruk

Keyword Stuffing

Ketika orang pertama kali menggunakan SEO, search engine tidak cukup canggih untuk menyaring mana – mana saja situs yang memiliki reputasi yang baik untuk ditampilkan dalam “posisi terbaik” SERPs. Itulah mengapa praktisi SEO pada saat itu menggunakan banyak kata kunci dengan harapan bisa memiliki posisi terbaik di mesin pencari. Tapi itu tidak berlaku lagi untuk hari ini. Nah di bawah ini beberapa hal yang menjadi alasan mengapa keyword stuffing kurang bagus :

Keyword Stuffing Tidak User Friendly

Saat Anda memasukan kata kunci secara masif ke konten Anda, itu jelas tidak user friendly. Pengunjung kebanyakan enggan untuk membaca situs Anda karena situs Anda sulit untuk dibaca. Jikalaupun mereka mau membaca, mereka tidak akan stay di situs Anda. Ini jelas mampu membuat situs Anda turun rangkingnya.

Berpotensi Terkena Penalti

Skenario terburuk dari menggunakan keyword stuffing dalam SEO adalah rentan terkena penalti. Web crawlers akan menyadari jika Anda terlalu banyak menggunakan kata kunci. Beberapa Google penalti yang mungkin saja dikenai adalah penurunan peringkat di mesin pencari hingga terbanned dari Google Index. Ini tentu sangat merugikan bukan?

Keyword Stuffing Tidak Shareable

Keyword yang berisi kata kunci yang tidak natural tidak shareable. Ketika ada orang yang membacanya, tidak akan ada orang yang mau untuk membagikannya ke sosial media. Padahal, dengan membagikan konten ke sosial media oleh pengunjung, hal tersebut bisa membuat bisnis Anda lebih berkembang lagi.

Kesimpulan

Kesimpulannya, hindari penggunaan keyword stuffing dalam SEO. Hal ini akan berakibat buruk pada situs Anda. Sebisa mungkin hindari penggunaan kata kunci yang sama terlalu banyak di dalam kata kunci. Anda mungkin saja bisa menggunakan LSI Keyword.